15 tahun lalu menjadi era mulai berkembangnya internet
secara meluas di dunia. Pada tahun 1998, Facebook di Amerika dan Google pada ketika
masih lagi diuji sebelum di lancarkan. Wikipedia mengambil masa selama tiga
tahun untuk berkembang. Kini drama Korea menjadi begitu popular di Malaysia dan tidak keterlaluan jika
saya katakan di Asia menjadi fenomena dunia kini.
1. Internet
Internet adalah medium kedua yang mengembangkan informasi tentang drama-drama Korea. Internet
menjadi tempat dimana pengguna boleh menonton atau download secara percuma. Ia juga telah menjadi tempat dimana telah
membocorkan siapa pelakon yang terlibat dan synopsis drama yang ingin di
tayangkan.
Dengan menggunakan internet menjadikan orang ramai mencari segala informasi tentang drama
tertentu. Forum-forum netizen yang membahas mengenai setiap episod drama
semakin banyak jumlahnya.
2. Jumlah episode jelas
Drama-drama Korea memiliki jumlah episode yang pasti. Sebelum drama ini
ditayangkan, produser dan sutradara sudah mengetahui jumlah episode Jika rating drama ini bagus maka pihak
produksi akan mengumumkan tambahan episode sebagai elemen kejutan buat
penonton.
Jumlah episod dalam drama Korea kebiasaanya pendek, berkisar
16-20 episod. Meskipun, ada diantara drama yang mencecah 100-200 episod,
disebut drama sageuk.
Drama Korea berbeza dengan sejumlah drama di Amerika yang memiliki episod
panjang atau mengunnakan season,
seperti season 1, season 2, atau season 3. Termasuk, sinetron-sinetron
Indonesia yang cenderung memanjangkan episodnya. Drama Amerika memiliki konsep
dongeng novelistik. Mereka membentuk karakter, mengeksplorasi konflik,
meningkatkan ketegangan, dan kemudian konflik diselesaikan.
Drama Korea cenderung berakhir sebuah cerita dengan happy ending, atau berakhir dengan tidak bahagia namun tetap
diceritakan dengan indah.
Sedangkan drama-drama Amerika, kebanyakan akhirnya tidak diinginkan penonton.
Misalnya tokoh utama mati, pahlawan yang gagal membunuh musuhnya dan bersambung
ke season kedua. Kesan, ceritanya
seolah digantung. Sebagian penonton tidak menyukai drama akhir seperti ini.
3. Drama sageuk dibatasi maksium 200 episod
Tidak banyak syarikat produksi Korea yang berani mengambil risiko untuk membuat
drama yang panjang, atau yang biasa disebut drama sageuk. Sebab, jalan
ceritanya berbelit-belit. Jika tak pandai menulis cerita, maka drama sageuk akan memberi kesan yang membosankan
dan akhirnya ditinggalkan oleh penonton.
Aturan primetime drama di Korea menyebutkan sebuah drama sageuk tidak boleh
berlangsung lebih dari setahun. Jumlah episodnya diantara 100-200 episode.
Drama sageuk di Korea biasanya menceritakan kehidupan sehari-hari, atau komedi
situasi.
4.
Romantis
Korea adalah juara yang menampilkan
cerita romantis. Kisah romantisnya pun diambil dari persekitaran kita, sehingga
orang yang menonton merasa dekat dengan cerita itu.
Penampilan
dan lakonan daripada pelakonnya begitu
sempurna, seperti adegan melamun, adegan menangis adegan kesepian, hingga adegan
sakit hati. Scene-scene yang memainkan perasaan, membuat
drama-drama Korea begitu popular di kalangan penonton khususnya perempuan kerana ia lebih dekat
dengan mereka.
5. Selalu
ada tontonan baru
Drama-drama Korea seakan tidak pernah habisnya untuk ditonton. Episodnya yang
di set pendek-pendek membuat drama
ini selalu membawa elemen kesegaran di situ. Jadi tidak
hairanlah, setiap tiga bulan sekali, industri television di Korea selalu menyajikan judul-judul baru, baik
dalam bentuk filem mahupun drama.
Pada saat anda mulai menonton drama Korea, tidak keterlaluan jika saya mengatakan anda
ingin menontonnya sampai akhir episode tanpa rasa jemu . Itu sebabnya ada
diantara pecinta Korea -drama rela berjaga
dari pagi hingga keesokan paginya demi menonton
jalan cerita drama ini sampai akhir.
6. Budaya Korea
Dalam era globalisasi pada ketika ini,
mungkin anda ingin mengenali berbagai
keunikan budaya sebuah negara. Drama-drama Korea memang tidak terlepas dari
pengaruh budaya luar negeri, atau western
oriented. Namun, Korea drama menawarkan budaya-budaya Korea yang
masih unik dan harus ditonton.
Misalnya, ada adegan dimana budaya makan bersama diperlihatkan dengan berbagai
sajian khas Negeri Gingseng, seperti kimchi. Ada diantaranya adegan hero dan heroinnyan mengenakan hanbok,
pakaian tradisional Korea. Adegan cara minum di depan orang yang lebih tua dan
banyak lagi daya tarikan budaya yang
boleh diketahui dari sekadar menonton drama Korea.
7. Artis
yang persis wajah seperti di dalam komik
Hampir setiap drama Korea penuh dengan hal-hal yang indah untuk
dilihat. Salah satunya adalah penampilan artis-artisnya yang sangat mirip
dengan watak didalm komik dengan menyerlahkan kecantikan dan ketampanan mereka.
Misalnya, aktor Lee Jun Ki dengan
matanya yang comel seperti buah almond, Lee Min Ho dengan wajah seolah – olah
putera raja, Yoon Si Yoon dengan wajah sempurna.
Anda
tentunya tidak melupakan beberapa drama, seperti Boys Before Flowers, To the
Beautiful You, You're Beautiful, dan Flower Boy Ramyun Shop yang penuh dengan
artis-artis persis watak komik.
8. Menggugat emosi penonton
Tak peduli apapun judul dramanya, Korea drama mempunyai tujuan utama, membuat
penonton merasakan 'sesuatu' .Mulai dari dialog, naskahnya, lakonannya, dan
jalan cerita dramanya. Semuanya bertujuan tunggal, iaitu menggugat emosi
penonton.
Drama Korea biasanya menghadirkan beberapa plot yang cukup menyedihkan. Dari
awalnya anda menangis, hanya dalam beberapa saat kemudian, anda boleh ketawa. Jadi, penonton tidak akan pernah merasa
bosan kerana pelbagai mainan emosi disitu.
Dalam hiburan Barat, hal ini kadang tidak sering terjadi. Drama dan filem barat
cenderung mempertahankan sejumlah plot cerita. Misalnya, plot yang menunjukkan
aksi yang bertahan dari awal sampai akhir cerita , sehingga tak semuanya boleh memukul
hati penonton.
Lihat
saja contohnya film Korea 'A Moment to Remember.' Bagi lelaki atau wanita yang
tak sedih dan menangis setelah menonton filem ini, bererti ada yang tidak kena dengan
hati anda.
9. Menampilkan seharian
Drama-drama Korea hampir seluruhnya menunjukkan kisah seharian kita. Jika
penulis boleh membezakannya dengan sinetron di Indonesia, terkadang hanya
menampilkan kehidupan tokoh kalangan menengah atas, atau derita kalangan
masyarakat bawahan yang berkepanjangan. Sehingga, jalan ceritanya di beberapa scene terasa sangat tidak masuk akal.
Ini tentu saja berbeza dengan Korea drama. Jalan ceritanya menunjukkan kisah seharian
masyarakat Korea secara tidak langsung kita boleh mengenali budaya mereka.
Mulai dari budaya makan iaitu
duduk di lantai ketika makan dan makan dengan menggunakan mangkuk untuk makan
menunjukkan budaya masyarakat Korea itu sendiri. Selain itu budaya tidur dengan
sleeping bag di lantai, dan sebagainya. Menceritakan kehidupan manusia,
merupakan salah satu ciri khas drama Korea.
10.
Adegan-adegan persahabatan
Rentetan dari budaya dan kehidupan seharian
masyarakatnya, ada beberapa keunikkan yang selalu disajikan di dalam drama-drama
Korea. Misalnya, budaya mengunjungi pemandian air panas bersama-sama keluarga,
atau bersama kawan - kawan. Hubungan antara orang yang lebih muda begitu
menghormati orang yang lebih tua juga sering ditunjukkan di sini.
11. Ketulusan
Dalam beberapa karakter drama Korea, ketulusan menjadi maksud yang tersirat di dalam setiap jalan ceritanya.
Pentingnya ikatan keluarga, kerja keras, dan perjuangan untuk mencapai kejayaan
menjadi adegan wajib di industri penyiaran di Korea. Artis-artisnya pun pada
akhirnya melakonkan sesuatu watak dengan berjayanya.
Kebanyakan dari mereka benar-benar menangis, marah, dan terbawa emosi dengan
karakter yang dibawakannya. Untuk alasan kesebelas ini, anda mungkin boleh menemui
setelah menonton drama 'Thank You' dan
'Heartstring.'
12. Mengubah jantina
Beberapa drama Korea menghadirkan cerita dimana tokoh utamanya mengubah jantina
. Maknanya, jika dia pada asalnya adalah seorang wanita,
maka dalam drama dia akan menyamar sebagai seorang lelaki, tentunya berpakaian
dan lakonannya adalah lelaki. Ini juga menunjukkan dua sisi kemampuan lakonan
tokoh utama wanita.
Banyak drama Korea dengan jalan cerita seperti ini mendapat rating yang tinggi
oleh penonton Asia. Beberapa judul yang penulis mencadangkan, di antaranya Coffee Prince, Painter of The Wind, You're
Beautiful, dan Sunkyunkwan Scandal.
Drama jantina ini cenderung menjadi serial
komedi romantis, di sisi yang lain membuatkan penonton tidak henti ketawa.
13.
Menampilkan drama sejarah
Produser-produser Barat biasanya akan menggarap filem bergenre sejarah dengan salur
cerita yang kea rah yang lebih serius. Misalnya filem Abraham Lincoln, Vampire Hunter, dan Tale a Knight. Jelas, ini berbeza dengan Korea. Drama-drama
sejarah Korea yang biasanya berupa sageuk menghadirkan suasana yang baru.
Korea senang bermain-main dengan drama sejarahnya, dikenal dengan fusi sageuk. Mereka berani memasukkan
unsur humor di dalam drama sejarahnya, sehingga penonton
tidak akan merasa bosan, meskipun mereka menonton sebuah drama sejarah.
Anda biasa
menonton serial 'Sunkyunkwan Scandal'
dan 'Hong Gil Dong' yang akan membuat
anda ketawa terbahak-bahak.
14. Dua episod seminggu
Di negeri asalnya, drama-drama Korea hanya ditayangkan dua kali setiap minggu.
Ini tak sama dengan sinetron-sinetron yang ditayangkan hampir setiap hari, di
Amerika, termasuk Indonesia.
Ini
merupakan strategi sendiri. Sebab, produser tahu bahawa pada ketika penonton
menunggu episod terbaru drama kesayangannya adalah penyeksaan yang indah.
15. Ending cerita yang manis
Drama Korea memang kebanyakan berakhir bahagia atau happy ending. Namun,
episode terakhir dalam setiap Korea drama tetap disajikan keistimewaan episode
di awalnya.
Maknanya,
drama Korea tidak sekadar berakhir dengan saling berpelukan antara dua pelakon utamanya,
atau saling berciuman, atau akhirnya berkahwin, seperti cerita-cerita dongeng.
Kadang – kadang, bahagian akhir versi drama Korea juga biasa disajikan dalam
bentuk lain, awalnya menyakitkan, namun ternyata manis.
Dalam filem A Warewolf Boy misalnya.
Akhir cerita sama sekali tidak mempersatukan dua pelakon utama. Sebab, logiknya,
seorang manusia serigala tidak akan mungkin bersatu dengan manusia.
Namun,
ada pertemuan manis yang terakhir kalinya terjadi antara dua tokoh utama,
sehingga perpisahan mereka berakhir dengan ketulusan.
No comments:
Post a Comment