Wednesday, 15 April 2015

15 Alasan Kamu Akan Suka Drama Korea

15 tahun lalu menjadi era mulai berkembangnya internet secara meluas di dunia. Pada tahun 1998,  Facebook di Amerika dan Google pada ketika masih lagi diuji sebelum di lancarkan. Wikipedia mengambil masa selama tiga tahun untuk berkembang. Kini drama Korea menjadi begitu popular di Malaysia dan tidak keterlaluan jika saya katakan di Asia menjadi fenomena dunia kini.



1. Internet

Internet adalah medium kedua yang mengembangkan  informasi tentang drama-drama Korea. Internet menjadi tempat dimana pengguna boleh menonton atau download secara percuma. Ia juga telah menjadi tempat dimana telah membocorkan siapa pelakon yang terlibat dan synopsis drama yang ingin di tayangkan.

Dengan menggunakan internet menjadikan orang ramai  mencari segala informasi tentang drama tertentu. Forum-forum netizen yang membahas mengenai setiap episod drama semakin banyak jumlahnya.




2. Jumlah episode jelas

Drama-drama Korea memiliki jumlah  episode yang pasti. Sebelum drama ini ditayangkan, produser dan sutradara sudah mengetahui jumlah episode  Jika rating drama ini bagus maka pihak produksi akan mengumumkan tambahan episode sebagai elemen kejutan buat penonton.
Jumlah episod dalam drama Korea kebiasaanya pendek, berkisar 16-20 episod. Meskipun, ada diantara drama yang mencecah 100-200 episod, disebut drama sageuk.

Drama Korea berbeza dengan sejumlah drama di Amerika yang memiliki episod panjang atau mengunnakan season, seperti season 1, season 2, atau season 3. Termasuk, sinetron-sinetron Indonesia yang cenderung memanjangkan episodnya. Drama Amerika memiliki konsep dongeng novelistik. Mereka membentuk karakter, mengeksplorasi konflik, meningkatkan ketegangan, dan kemudian konflik diselesaikan.

Drama Korea cenderung berakhir sebuah cerita dengan happy ending, atau berakhir dengan tidak bahagia namun tetap diceritakan dengan indah.

Sedangkan drama-drama Amerika, kebanyakan akhirnya tidak diinginkan penonton. Misalnya tokoh utama mati, pahlawan yang gagal membunuh musuhnya dan bersambung ke season kedua. Kesan, ceritanya seolah digantung. Sebagian penonton tidak menyukai drama akhir seperti ini.



3. Drama sageuk dibatasi maksium 200 episod

Tidak banyak syarikat produksi Korea yang berani mengambil risiko untuk membuat drama yang panjang, atau yang biasa disebut drama sageuk. Sebab, jalan ceritanya berbelit-belit. Jika tak pandai menulis cerita, maka drama sageuk akan memberi kesan yang membosankan dan akhirnya ditinggalkan oleh penonton.

Aturan primetime drama di Korea menyebutkan sebuah drama sageuk tidak boleh berlangsung lebih dari setahun. Jumlah episodnya diantara 100-200 episode. Drama sageuk di Korea biasanya menceritakan kehidupan sehari-hari, atau komedi situasi.





4. Romantis

Korea adalah juara yang  menampilkan cerita romantis. Kisah romantisnya pun diambil dari persekitaran kita, sehingga orang yang menonton merasa dekat dengan cerita itu.
Penampilan dan lakonan daripada pelakonnya  begitu sempurna, seperti adegan melamun, adegan menangis adegan kesepian, hingga adegan sakit hati. Scene-scene yang memainkan perasaan, membuat drama-drama Korea begitu popular di kalangan penonton  khususnya perempuan kerana ia lebih dekat dengan mereka.



5. Selalu ada tontonan baru

Drama-drama Korea seakan tidak pernah habisnya untuk ditonton. Episodnya yang di set pendek-pendek membuat drama ini selalu membawa elemen kesegaran di situ. Jadi  tidak  hairanlah, setiap tiga bulan sekali, industri television di  Korea selalu menyajikan judul-judul baru, baik dalam bentuk filem mahupun drama.

Pada saat anda mulai menonton drama Korea,  tidak keterlaluan jika saya mengatakan anda ingin menontonnya sampai akhir episode tanpa rasa jemu . Itu sebabnya ada diantara  pecinta Korea -drama rela berjaga  dari pagi hingga keesokan paginya demi menonton jalan cerita drama ini sampai akhir.


6. Budaya Korea

Dalam era globalisasi  pada ketika ini, mungkin anda ingin mengenali  berbagai keunikan budaya sebuah negara. Drama-drama Korea memang tidak terlepas dari pengaruh budaya luar negeri, atau western oriented. Namun, Korea drama menawarkan budaya-budaya Korea yang masih unik dan harus ditonton.

Misalnya, ada adegan dimana budaya makan bersama diperlihatkan dengan berbagai sajian khas Negeri Gingseng, seperti kimchi. Ada diantaranya  adegan hero dan heroinnyan mengenakan hanbok, pakaian tradisional Korea. Adegan cara minum di depan orang yang lebih tua dan banyak lagi daya tarikan  budaya yang boleh diketahui dari sekadar menonton drama Korea.
Selain itu, Korea juga menyajikan  setting lokasi di pelbagai tempat  yang indah di sana.






7. Artis yang persis wajah seperti di dalam komik

Hampir setiap drama Korea penuh dengan hal-hal yang indah untuk dilihat. Salah satunya adalah penampilan artis-artisnya yang sangat mirip dengan watak didalm komik dengan menyerlahkan kecantikan dan ketampanan mereka.
Misalnya, aktor Lee Jun Ki dengan matanya yang comel seperti buah almond, Lee Min Ho dengan wajah seolah – olah putera raja, Yoon Si Yoon dengan wajah sempurna.

Anda tentunya tidak melupakan beberapa drama, seperti Boys Before Flowers, To the Beautiful You, You're Beautiful, dan Flower Boy Ramyun Shop yang penuh dengan artis-artis persis watak komik.



8. Menggugat  emosi penonton

Tak peduli apapun judul dramanya, Korea drama mempunyai tujuan utama, membuat penonton merasakan 'sesuatu' .Mulai dari dialog, naskahnya, lakonannya, dan jalan cerita dramanya. Semuanya bertujuan tunggal, iaitu menggugat emosi penonton.

Drama Korea biasanya menghadirkan beberapa plot yang cukup menyedihkan. Dari awalnya anda menangis, hanya dalam beberapa saat kemudian, anda boleh  ketawa. Jadi, penonton tidak akan pernah merasa bosan kerana pelbagai mainan emosi disitu.

Dalam hiburan Barat, hal ini kadang tidak sering terjadi. Drama dan filem barat cenderung mempertahankan sejumlah plot cerita. Misalnya, plot yang menunjukkan aksi yang bertahan dari awal sampai akhir cerita , sehingga tak semuanya boleh memukul hati penonton.

Lihat saja contohnya film Korea 'A Moment to Remember.' Bagi lelaki atau wanita yang tak sedih dan menangis setelah menonton filem ini, bererti ada yang tidak kena dengan hati anda.



9. Menampilkan seharian

Drama-drama Korea hampir seluruhnya menunjukkan kisah seharian kita. Jika penulis boleh membezakannya dengan sinetron di Indonesia, terkadang hanya menampilkan kehidupan tokoh kalangan menengah atas, atau derita kalangan masyarakat bawahan yang berkepanjangan. Sehingga, jalan ceritanya di beberapa scene terasa sangat tidak masuk akal.

Ini tentu saja berbeza dengan Korea drama. Jalan ceritanya menunjukkan kisah seharian masyarakat Korea secara tidak langsung kita boleh mengenali budaya mereka.
Mulai dari budaya makan iaitu duduk di lantai ketika makan dan makan dengan menggunakan mangkuk untuk makan menunjukkan budaya masyarakat Korea itu sendiri. Selain itu budaya tidur dengan sleeping bag di lantai, dan sebagainya. Menceritakan kehidupan manusia, merupakan salah satu ciri khas drama Korea.




10. Adegan-adegan persahabatan

Rentetan dari budaya dan kehidupan  seharian masyarakatnya, ada beberapa keunikkan  yang selalu disajikan di dalam drama-drama Korea. Misalnya, budaya mengunjungi pemandian air panas bersama-sama keluarga, atau bersama kawan - kawan. Hubungan antara orang yang lebih muda begitu menghormati orang yang lebih tua juga sering ditunjukkan di sini.


11. Ketulusan

Dalam beberapa karakter drama Korea, ketulusan menjadi maksud yang  tersirat di dalam setiap jalan ceritanya. Pentingnya ikatan keluarga, kerja keras, dan perjuangan untuk mencapai kejayaan menjadi adegan wajib di industri penyiaran di Korea. Artis-artisnya pun pada akhirnya melakonkan sesuatu watak dengan berjayanya. 

Kebanyakan dari mereka benar-benar menangis, marah, dan terbawa emosi dengan karakter yang dibawakannya. Untuk alasan kesebelas ini, anda mungkin boleh menemui  setelah menonton drama 'Thank You' dan 'Heartstring.'




12. Mengubah jantina

Beberapa drama Korea menghadirkan cerita dimana tokoh utamanya mengubah jantina . Maknanya,  jika dia pada asalnya adalah seorang wanita, maka dalam drama dia akan menyamar sebagai seorang lelaki, tentunya berpakaian dan lakonannya adalah lelaki. Ini juga menunjukkan dua sisi kemampuan lakonan tokoh utama wanita.

Banyak drama Korea dengan jalan cerita seperti ini mendapat rating yang tinggi oleh penonton Asia. Beberapa judul yang penulis mencadangkan, di antaranya Coffee Prince, Painter of The Wind, You're Beautiful, dan Sunkyunkwan Scandal.
Drama jantina  ini cenderung menjadi serial komedi romantis, di sisi yang lain membuatkan penonton tidak henti ketawa.



13. Menampilkan drama sejarah

Produser-produser Barat biasanya akan menggarap filem bergenre sejarah dengan salur cerita yang kea rah yang lebih serius. Misalnya filem Abraham Lincoln, Vampire Hunter, dan Tale a Knight. Jelas, ini berbeza dengan Korea. Drama-drama sejarah Korea yang biasanya berupa sageuk menghadirkan suasana yang  baru. 

Korea senang bermain-main dengan drama sejarahnya, dikenal dengan fusi sageuk. Mereka berani memasukkan unsur humor  di dalam drama sejarahnya, sehingga penonton tidak akan merasa bosan, meskipun mereka menonton sebuah drama sejarah.

Anda biasa menonton serial 'Sunkyunkwan Scandal' dan 'Hong Gil Dong' yang akan membuat anda ketawa terbahak-bahak.





14. Dua episod seminggu

Di negeri asalnya, drama-drama Korea hanya ditayangkan dua kali setiap minggu. Ini tak sama dengan sinetron-sinetron yang ditayangkan hampir setiap hari, di Amerika, termasuk Indonesia.

Ini merupakan strategi sendiri. Sebab, produser tahu bahawa pada ketika penonton menunggu episod terbaru drama kesayangannya adalah penyeksaan yang indah. 

Jika penonton begitu menyukai drama yang mereka tonton, pastinya dia tidak akan sabar menunggu. Semakin besar rasa penasaran penonton, biasanya rating drama semakin bagus. Sehingga, jika tiba hari tayangan yang dinantikan, ada merasa puas yang berbeza.   



15. Ending  cerita yang manis

Drama Korea memang kebanyakan berakhir bahagia atau happy ending. Namun, episode terakhir dalam setiap Korea drama tetap disajikan keistimewaan episode di  awalnya.

Maknanya, drama Korea tidak sekadar berakhir dengan saling berpelukan antara dua pelakon utamanya, atau saling berciuman, atau akhirnya berkahwin, seperti cerita-cerita dongeng. Kadang – kadang, bahagian akhir versi drama Korea juga biasa disajikan dalam bentuk lain, awalnya menyakitkan, namun ternyata manis.

Dalam filem A Warewolf Boy misalnya. Akhir cerita sama sekali tidak mempersatukan dua pelakon utama. Sebab, logiknya, seorang manusia serigala tidak akan mungkin bersatu dengan manusia.

Namun, ada pertemuan manis yang terakhir kalinya terjadi antara dua tokoh utama, sehingga perpisahan mereka berakhir dengan ketulusan.




No comments:

Post a Comment